9 Perkembangan Terkini Konflik India vs Pakistan: Ancaman Balasan dan Isyarat Nuklir
Jakarta, PANGKEP NEWS – Perkembangan terbaru terus berlanjut setelah serangan India ke Pakistan. Saat ini, perhatian tertuju pada Pakistan, yang mungkin akan melancarkan serangan balasan.
Pada Rabu (7/5/025), India melancarkan serangan ke sembilan lokasi di Pakistan. Ini adalah sebagai akibat dari serangan kelompok bersenjata di kawasan pegunungan Pahalgam, Kashmir India, yang menyebabkan 26 turis tewas.
India menuduh kelompok bersenjata tersebut didukung oleh Pakistan, sebagai bagian dari upaya Islamabad untuk mengklaim wilayah Kashmir sebagai bagian dari kedaulatannya. Pakistan, di sisi lain, menolak tuduhan ini dan menyerukan investigasi yang netral terhadap insiden tersebut.
Berikut sejumlah perkembangan dalam 24 jam terakhir, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (8/5/2025):
1. PM Pakistan: India Akan Menderita
PM Pakistan Sharif memberikan pidato kepada rakyat Pakistan, disiarkan melalui televisi, setelah menghadiri pemakaman Irtaza Abbas, bocah tujuh tahun yang tewas akibat serangan India.
“Kami bertekad untuk membalas darah para martir kami yang tidak bersalah,” ujar Sharif. “Tadi malam, kami menunjukkan bahwa Pakistan bisa memberikan respons yang sangat kuat untuk pertahanannya. Di Garis Kontrol, terjadi pertempuran udara selama sekitar satu jam. Pilot Pakistan tetap dalam wilayah udara mereka, dan pesawat musuh hancur berkeping-keping.”
“Dalam perang konvensional tadi malam, kami membuktikan bahwa Pakistan menang,” lanjutnya.
Sharif juga menekankan posisi Pakistan terkait Kashmir. Menurutnya, berdasarkan hukum internasional, Jammu dan Kashmir adalah wilayah yang disengketakan.
“Berapa pun keputusan sepihak yang diambil India, itu tidak dapat mengubah kenyataan,” tegasnya.
2. Trump Turun Gunung
Presiden AS Donald Trump menyerukan de-eskalasi antara India dan Pakistan setelah ketegangan yang meningkat antara kedua negara. Di Ruang Oval, ia menyatakan siap membantu mengurangi ketegangan saat ini.
“Posisi saya adalah saya berhubungan baik dengan keduanya. Saya mengenal kedua belah pihak dengan baik, dan saya ingin melihat mereka menyelesaikannya. Saya ingin melihat mereka berhenti, dan semoga bisa berhenti sekarang,” ungkap Trump, menambahkan bahwa situasinya “sangat buruk.”
“Mereka saling membalas, jadi semoga mereka bisa berhenti sekarang, tetapi saya mengenal keduanya. Kami berhubungan baik dengan kedua negara, dan saya ingin melihatnya berhenti. Jika saya bisa melakukan sesuatu untuk membantu, saya akan melakukannya. Saya akan berada di sana,” lanjutnya.
3. Korban Jiwa
Juru Bicara Militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, menyatakan bahwa korban tewas di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan akibat serangan India telah meningkat menjadi 31, dengan 57 orang terluka. Ia menyebut penembakan India di Garis Kontrol, perbatasan de facto di wilayah Kashmir yang disengketakan, sebagai alasan peningkatan korban.
4. Ancaman Baru India
Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menyampaikan kepada 13 utusan asing di New Delhi bahwa jika Pakistan merespons, India akan merespons.
“India menegaskan bahwa jika Pakistan merespons, India akan merespons,” kata seorang sumber kepada Reuters.
Pakistan sebelumnya berjanji akan merespons serangan India terhadapnya. Islamabad berjanji pembalasan itu akan datang pada waktu, tempat, dan cara yang tepat untuk membalas hilangnya nyawa warganya dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatannya.
“Mengingat skala serangan India, yang jauh lebih besar daripada yang kita lihat pada tahun 2019, kita dapat mengharapkan respons Pakistan yang cukup besar,” kata Michael Kugelman, analis dan penulis Asia Selatan yang berbasis di Washington.
4. Menteri Pakistan Beri Sinyal Perang Nuklir
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan jika India memaksakan perang habis-habisan di kawasan itu, hal tersebut bisa memicu eskalasi nuklir. Diketahui, baik Pakistan dan India adalah dua kekuatan nuklir, dengan kepemilikan hulu ledak berbahaya mencapai ratusan unit untuk masing-masing negara.
“Jika India mendorong kawasan itu ke arah perang nuklir, India akan menanggung konsekuensi penuhnya,” kata Asif kepada Geo News.
5. Ibu Kota India Gelap Gulita
Beberapa media berita India melaporkan bahwa listrik padam selama 15 menit di beberapa bagian New Delhi, termasuk area yang ditempati parlemen dan Gerbang India, sebagai bagian dari latihan tanggap darurat.
The Indian Express menggambarkan pemadaman listrik itu sebagai “pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
6. Kata Taliban
Dalam sebuah pernyataan di X, Kementerian Luar Negeri Pemerintah Taliban Afghanistan mendesak India dan Pakistan “untuk menahan diri dan menyelesaikan masalah mereka melalui dialog dan diplomasi”.
“Keamanan dan stabilitas melayani kepentingan kolektif semua negara di kawasan ini,” katanya, seraya mencatat bahwa meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan bertentangan dengan kepentingan tersebut.
Hubungan antara Afghanistan dan negara tetangga Pakistan telah tegang karena masalah keamanan dan kampanye deportasi Islamabad, yang telah mengusir puluhan ribu warga Afghanistan sejak awal April.
7. India Buka Suara Soal Klaim Pakistan Jatuhkan Jet Tempurnya
Kedutaan Besar India di China menolak laporan dari situs web berita yang mengutip klaim Pakistan bahwa negara itu menembak jatuh beberapa jet India.
“Kami sarankan Anda memverifikasi fakta dan memeriksa silang sumber Anda sebelum menyebarkan disinformasi semacam ini,” kata kedutaan dalam sebuah posting media sosial, menanggapi laporan Global Times.
“Beberapa akun pro-Pakistan menyebarkan klaim tak berdasar dalam konteks #OperasiSindoor, yang berupaya menyesatkan publik.”
Sumber militer Pakistan mengatakan lima jet India ditembak jatuh selama gelombang serangan India terhadap posisi di Pakistan. Pemerintah India belum menanggapi klaim tersebut secara resmi.
8. Ledakan di Mana-mana
Di salah satu dari delapan lokasi di Kashmir yang dikelola Pakistan dan diserang India, penduduk terbangun karena ledakan tiba-tiba.
“Kami semua tertidur ketika sekitar pukul 1:00 dini hari (19:30 GMT) terjadi ledakan tiba-tiba dan kami bangun dan melihat kepulan asap di dalam rumah,” kata seorang penduduk bernama Sujay Kumar.
“Ledakan terus menerus terjadi di mana-mana … Kami lari dari tempat kejadian tetapi ledakan terus terjadi hingga pukul 4 pagi.”
9. Dukungan Israel
Duta Besar Israel untuk India Reuven Azar menyatakan dalam sebuah unggahan media sosial, setelah serangan India terhadap Pakistan, bahwa negaranya “mendukung hak India untuk membela diri”.
“Teroris harus tahu tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan keji mereka terhadap orang yang tidak bersalah,” tulis Reuven Azar, seraya menambahkan “#OperationSindoor,” nama sandi militer India untuk serangan mereka terhadap sasaran-sasaran Pakistan.
Tidak seperti kebanyakan pernyataan internasional saat India dan Pakistan berada di ambang konflik yang lebih luas, unggahan duta besar tersebut tidak menyertakan seruan untuk menahan diri atau de-eskalasi.