Jakarta – Potensi Dampak Konflik India-Pakistan pada Indonesia
Menurut penilaian dari Indonesia Mining Institute (IMI), jika ketegangan antara India dan Pakistan terus berlanjut, ‘harta karun’ Indonesia dapat terkena imbasnya.
Irwandy Arif, Tenaga Ahli IMI, menjelaskan bahwa India merupakan tujuan ekspor batu bara terbesar kedua bagi Indonesia. Begitu pula dengan Pakistan, meskipun jumlahnya tidak sebesar India.
Selain itu, India saat ini sedang menggenjot pertambangan batu bara di dalam negeri, yang dikhawatirkan dapat mengurangi impor batu bara dari luar negeri.
“India adalah salah satu pengimpor terbesar kedua dari Indonesia. India saat ini juga tengah mengembangkan tambang-tambang batu bara mereka untuk mensuplai PLTU mereka,” ujar Irwandy kepada PANGKEP NEWS, Rabu (7/5/2025).
Irwandy menambahkan bahwa fokus anggaran kedua negara bisa lebih diarahkan ke kebutuhan perang akibat konflik ini, terutama India. Hal ini bisa berdampak pada permintaan batu bara Indonesia.
“Konflik India dan Pakistan, yang tentunya akan menyedot anggaran Pemerintah India jika berlanjut dan cukup lama, dapat mempengaruhi pembelian batu bara dari Indonesia,” imbuhnya.
Pada tahun 2024, ekspor batu bara Indonesia ke India mencapai sekitar 110 juta ton. Sementara ekspor ke Pakistan hanya mencapai 600 ribu ton.
Seperti diketahui, India meluncurkan operasi militer besar-besaran ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu (7/5/2025), yang dikenal sebagai Operasi Sindoor.
Hal ini memicu respons dari Islamabad yang meningkatkan ketegangan geopolitik antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir tersebut.
Dalam operasi yang berlangsung selama 25 menit, India meluncurkan 24 rudal yang menargetkan sembilan lokasi yang disebut sebagai “kamp teroris” di wilayah Pakistan dan Pakistan Kashmir.
Serangan dimulai pada pukul 01.05 hingga 01.30 waktu setempat, melibatkan koordinasi antara Angkatan Darat, Laut, dan Udara India. Pemerintah Pakistan melaporkan bahwa serangan tersebut juga menargetkan enam lokasi strategis, termasuk bendungan dan proyek tenaga air, dengan total dua lusin dampak ledakan.
“India telah menggunakan haknya untuk merespons, mencegah, dan menghentikan lebih banyak serangan lintas batas. Tindakan ini bersifat terukur, proporsional, dan bertanggung jawab. Fokusnya adalah menghancurkan infrastruktur teroris dan menetralisir teroris yang diperkirakan akan dikirim ke India,” kata Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri.
Tidak lama setelah serangan tersebut, Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India di wilayah udara India.
Di sisi lain, empat sumber pemerintah lokal di Kashmir India melaporkan bahwa tiga jet tempur jatuh di lokasi berbeda di wilayah pegunungan Himalaya tersebut. Para pilot dilaporkan selamat dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Pemerintah Pakistan mengklaim bahwa serangan India menyebabkan 26 warga sipil tewas dan 46 lainnya terluka. Sementara itu, India melaporkan tujuh warganya tewas dan 35 orang lainnya luka-luka akibat baku tembak lintas perbatasan yang dilakukan oleh pasukan Pakistan.