Pertemuan AS-Tiongkok untuk Negosiasi Dagang, Bursa Asia Menguat
Jakarta, PANGKEP NEWS Indonesia – Mayoritas pasar saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami kenaikan setelah adanya laporan bahwa Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bersama perwakilan perdagangan, Jamieson Greer, akan bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Tiongkok minggu ini. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal negosiasi mengenai kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Indeks utama Jepang, yaitu Nikkei 225, mencatat kenaikan sebesar 0,22% sementara Topix meningkat 0,38%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,32% sedangkan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,7%.
Indeks utama Australia, S&P/ASX 200, mengalami peningkatan sebesar 0,17%.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong menunjukkan posisi yang lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya.
Bessent dan Greer dijadwalkan untuk melakukan diskusi dengan pejabat Tiongkok di Swiss minggu ini guna membahas berbagai isu ekonomi dan perdagangan.
Pembicaraan ini menjadi titik krusial dalam upaya meredakan konflik dagang yang dimulai oleh kebijakan tarif Trump, yang sebelumnya menaikkan tarif barang dari Tiongkok hingga 145% sementara mengurangi tarif dari banyak negara lainnya. Sebagai balasan, Tiongkok juga menetapkan tarif tinggi pada produk-produk AS.
Harga saham berjangka AS mengalami penguatan pada Selasa malam seiring para investor memantau perkembangan terbaru terkait negosiasi dagang AS serta menantikan pengumuman suku bunga dari Federal Reserve yang diharapkan pada Rabu sore (Kamis dini hari waktu Indonesia). Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 280 poin, atau 0,7%. S&P 500 berjangka naik 0,8%, sementara Nasdaq 100 berjangka meningkat 1%.
Di sisi lain, pada malam sebelumnya di Amerika Serikat, tiga indeks utama mengalami penurunan. Dow Jones Industrial Average turun 389,83 poin, atau 0,95%, berakhir pada 40.829,00. S&P 500 mengalami penurunan 0,77% dan ditutup pada angka 5.606,91, sementara Nasdaq Composite turun 0,87% dan berakhir pada 17.689,66. Ketiga indeks utama ini mencatat penurunan berturut-turut.
