Bukan Nasi, Inilah Kebiasaan yang Memicu Perut Buncit di Indonesia
Jakarta, PANGKEP NEWS – Perut buncit adalah masalah umum yang dialami banyak orang, terutama jika memiliki gaya hidup yang kurang sehat. Misalnya, jarang berolahraga dan sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi.
Selain masalah kesehatan, perut buncit juga sering dianggap mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri.
Banyak yang mengaitkan perut buncit dengan konsumsi nasi yang berlebihan. Namun, ternyata bukan nasi yang menjadi penyebab utama perut buncit.
Beberapa kebiasaan dapat berkontribusi terhadap perut buncit. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh banyak orang di Indonesia.
Ahli nutrisi dari The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames dan Lyssie Lakatos, menjelaskan ada beberapa kebiasaan malam hari yang dapat meningkatkan lemak di perut. Berikut penjelasannya:
1. Minum susu sebelum tidur
Beberapa orang gemar menikmati susu hangat di malam hari untuk membantu tidur. Hal ini tidak mengherankan, karena susu mengandung triptofan, asam amino yang dapat membantu tubuh menjadi rileks dan merasa lebih baik. Sayangnya, kalori ekstra dalam susu dapat membuat lingkar pinggang bertambah.
2. Makan dekat waktu tidur
Sebaiknya, konsumsi makanan terakhir dilakukan tiga jam atau lebih sebelum tidur.
“Saat tidur, tubuh fokus mematikan pencernaan dan berusaha memperbaiki serta menyembuhkan diri. Jika ada makanan yang perlu dicerna, tubuh teralihkan dari proses penyembuhan karena harus mencerna makanan,” jelas The Nutrition Twins.
Ketika tidur, tubuh menyimpan energi dan memperbaiki diri, sehingga kalori yang tidak digunakan dapat berubah menjadi lemak perut. Penelitian menyebutkan bahwa makan terlalu larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian dan berdampak buruk pada pengaturan gula darah serta metabolisme lemak.
3. Minum Alkohol
Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol dapat menambah lemak perut. Konsumsi alkohol berlebihan dikaitkan dengan penumpukan lemak visceral dan peningkatan indeks massa tubuh (BMI).
4. Konsumsi Makanan Manis
Makanan manis sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada minuman kemasan yang dapat mengandung 25 gram gula per porsi. Hal ini cukup mengkhawatirkan.
Makanan dan minuman berkalori tinggi adalah penyumbang besar asupan gula di Amerika Serikat. Akibatnya, tubuh mendapatkan kalori dan gula dalam jumlah besar dengan sedikit atau tanpa nilai gizi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan penyimpanan lemak, terutama di perut.
Demikian beberapa kebiasaan yang memicu perut buncit. Untuk mengurangi perut buncit yang mengganggu, hindari kebiasaan-kebiasaan tersebut!