Tak Disangka! Rempah Ini Mampu Menurunkan Kadar Gula Darah
Jakarta – Tingginya kadar gula darah atau hiperglikemia merupakan salah satu kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai. Kondisi ini menunjukkan bahwa seseorang menderita diabetes, dan sering kali penderita diabetes mengalami episode hiperglikemia.
Jika hiperglikemia dibiarkan tanpa penanganan dalam jangka waktu yang panjang, dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ. Selain mengandalkan pengobatan medis, penggunaan obat herbal sering kali diterapkan untuk mendukung terapi pengobatan diabetes.
Menurut para ahli kesehatan, kunyit merupakan salah satu bumbu dapur yang efektif dalam menurunkan kadar gula darah. Hal ini berkat sifat anti-inflamasi dan senyawa aktif bernama kurkumin yang terdapat dalam kunyit, yang membantu mengatur kadar gula darah.
“Kurkumin memiliki sifat anti-diabetes dan efek serupa dengan Metformin,” ujar Dr. Eric Berg, DC. Seorang profesional kesehatan dan pendidik yang fokus pada diet ketogenik, strategi rendah karbohidrat, dan puasa intermiten.
Metformin bekerja dengan menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan respons tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Obat ini juga membantu tubuh menggunakan glukosa lebih efektif, tidak hanya di hati tetapi juga di jaringan lain seperti otot.
Seperti halnya kurkumin, yang dapat menurunkan produksi glukosa di hati dengan menghambat glukoneogenesis hati, yaitu proses hati menghasilkan glukosa dari sumber non-karbohidrat. Selain itu, kurkumin juga mampu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh bisa merespons insulin dengan lebih baik dan memanfaatkan glukosa lebih efisien.
Kunyit dan kurkumin sangat erat kaitannya, tetapi tidak sama. Kunyit merupakan rempah dan tanaman yang sering digunakan dalam suplemen, sedangkan kurkumin adalah senyawa di dalam kunyit, khususnya jenis kurkuminoid.
Manfaat Kurkumin untuk Kadar Gula Darah
Diabetes sering dikaitkan dengan peradangan dan stres oksidatif yang berlangsung terus-menerus. Kurkumin dengan manfaat anti-inflamasi dan antioksidannya dapat membantu mengatasi masalah ini. Kurkumin berpotensi meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, yang pada akhirnya mengurangi stres oksidatif pada penderita diabetes.
Kurkumin juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dengan mendorong produksi protein yang memfasilitasi penyerapan glukosa ke dalam sel. Selain itu, kurkumin dapat mengurangi resistensi insulin, yang merupakan karakteristik penting dari diabetes tipe 2.
Kurkumin juga dapat meningkatkan fungsi sel beta, yang penting untuk produksi insulin. Efek penurunan glukosa dari kurkumin diduga terkait dengan kemampuannya untuk:
- Menghambat enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis.
- Meningkatkan ekspresi protein pengangkut glukosa (GLUT4, GLUT2, GLUT3).
- Mengaktifkan AMPK, enzim yang berperan dalam metabolisme glukosa.
- Mengurangi peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin.
Kurkumin adalah kurkuminoid yang paling banyak diteliti. Selain membantu mengatur kadar gula darah, kurkumin juga berpotensi meningkatkan tekanan darah, melindungi jantung, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan sel tubuh untuk merespons insulin dengan lebih baik dalam mengatur kadar gula darah. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa kurkumin dapat mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2.
Penelitian terbaru dari Desember 2024 menunjukkan bahwa kombinasi metformin dan kurkumin lebih efektif dalam meningkatkan profil lipid dan metabolisme glukosa. Dalam penggunaan Metformin dan kurkumin, penelitian menunjukkan bahwa kurkumin memberikan efek anti-inflamasi yang sinergis dengan metformin tanpa efek samping yang signifikan.
Selain pengaruhnya terhadap gula darah, Dr. Berg mengatakan bahwa rempah ini juga efektif dalam menurunkan kadar kolesterol.
“Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin memiliki manfaat yang mirip dengan statin dan dapat membantu mengurangi kolesterol LDL dan trigliserida,” ungkap Dr. Berg.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat bermanfaat bagi toleransi glukosa dan profil lipid. Dalam sebuah studi tahun 2019, kurkumin meningkatkan sensitivitas insulin dan profil lipid pada model tikus diabetes tipe 2.