Jakarta, PANGKEP NEWS
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET), yang merupakan investor di Indomaret, Sari Roti, dan KFC, berhasil mencatat laba berjalan sebesar Rp 204,74 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal pertama 2025.
Pencapaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 185,62% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 84,82 miliar.
Mengamati laporan keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2025, kenaikan laba ini didukung oleh peningkatan kinerja top line perusahaan. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mengalami kenaikan 9,90% yoy menjadi Rp 379,40 miliar.
Pendapatan dari entitas asosiasi dan ventura bersama juga melonjak 1.955% yoy mencapai Rp 182,19 miliar. Hal ini terjadi meskipun beberapa anak perusahaan DNET mengalami kinerja yang kurang baik.
Pengelola Indomaret, PT Indomarco Prismatama, melaporkan penjualan neto sebesar Rp 29,04 triliun pada kuartal pertama 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan 5,65% yoy. Laba Indomaret juga meningkat drastis 213% yoy menjadi Rp 471,70 miliar.
Berbeda dengan Indomaret, laba dari produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (ROTI) menurun pada periode yang sama. Penjualan bersih mereka menurun 9,62% menjadi Rp 859,64 miliar, yang menyebabkan laba mereka turun 68,69% yoy menjadi Rp 23,1 miliar.
Dalam periode yang sama, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) yang mengelola KFC dan Taco Bell masih mengalami kerugian. Namun, jumlah kerugian FAST turun menjadi Rp 36,75 miliar dari sebelumnya Rp 196,21 miliar.
PT Jaringan Mega Sedayu mencatat laba sebesar Rp 2,05 miliar, hampir meningkat lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Beban umum dan administrasi DNET meningkat 18,47% yoy menjadi Rp 46,34 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Selain itu, beban lainnya sebesar Rp 2,50 miliar, berbalik dari pendapatan lainnya yang sebelumnya Rp 7,44 miliar.
Akibatnya, laba usaha meningkat 116,81% yoy menjadi Rp 245,53 miliar pada kuartal pertama 2025.