Konklaf Dimulai: 135 Kardinal Berkumpul untuk Memilih Penerus Petrus
Jakarta – Pada hari ini, Rabu (7/5/2025), sebanyak 135 Kardinal yang memiliki hak memilih dan dipilih secara resmi memulai proses Konklaf. Mereka bertugas untuk memilih pemimpin baru bagi Gereja Katolik dunia, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada Senin (21/5/2025) lalu.
Pemimpin baru ini akan melanjutkan tahta Santo Petrus, yang dikenal sebagai Paus Katolik pertama dan salah satu dari dua belas rasul Yesus.
Prosesi Konklaf berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, Roma. Kegiatan ini diawali dengan perayaan misa kudus pada pagi hari, pukul 10.00 waktu setempat, untuk memohon berkat Roh Kudus agar Konklaf berjalan lancar.
Selanjutnya, pada pukul 16.30 waktu Roma atau 21.20 WIB, para Kardinal elektor, yang memiliki hak memilih dan dipilih, melakukan prosesi dari Kapel Paulina menuju Kapel Sistina sambil melantunkan Veni Creator untuk memohon bimbingan Roh Kudus.
Setelahnya, para Kardinal elektor masing-masing mengucapkan sumpah kerahasiaan, setelah ketua Konklaf membacakan peraturan dan ketentuan wajib dari Konklaf.
Pintu Sistina Ditutup, Konklaf Dimulai
Sesaat sebelum Konklaf dimulai dan sebelum Kapel Sistina ditutup rapat, Kardinal pemimpin mengumumkan ‘Extra omnes!’, yang berarti ‘semuanya keluar!’.
Setelah pintu ditutup, para Kardinal elektor terputus dari dunia luar selama pemungutan suara berlangsung, menandai dimulainya Konklaf.
Seluruh umat Katolik di dunia kini menunggu keluarnya asap dari cerobong yang telah dipasang sejak pekan lalu. Jika asap yang keluar berwarna putih, artinya, seorang Paus baru telah terpilih.
Menurut laporan, saat pemilihan Paus Fransiskus, dibutuhkan lima kali pemungutan suara selama dua hari. Sementara untuk Paus Benediktus XVI, empat kali pemungutan suara dalam dua hari, dan untuk Paus Yohannes Paulus II, delapan kali pemungutan suara dalam tiga hari.
Setelah Kardinal Pietro Parolin membacakan ketentuan Konklaf, dia mengucapkan sumpah sebagai komitmen untuk menjalankan Konklaf tanpa campur tangan dari dunia luar, menyerahkan kepada kehendak Tuhan, dan menjaga kerahasiaan.