KTT ASEAN 2025: Prabowo dan Pemimpin Arab Berkumpul di Malaysia
Kuala Lumpur, PANGKEP NEWS – Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT ASEAN Gulf Cooperation Council (GCC) ke-2 dalam rangkaian KTT ASEAN ke-46 yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre pada Selasa (27/5/2025). Acara ini menjadi kesempatan bagi para pemimpin ASEAN untuk bertemu dengan mitra dagang dari kawasan Timur Tengah.
Hadir dalam acara tersebut, Presiden Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Perdana Menteri Salman Hamad Al Khalifa, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal Farhan Al Saud, serta Deputi Perdana Menteri untuk Hubungan Luar Negeri Oman Sayyid Asaad bin Tarik al Said sebagai perwakilan dari GCC.
Malaysia, sebagai tuan rumah KTT ASEAN, menegaskan bahwa kehadiran perwakilan GCC menunjukkan komitmen untuk mempererat hubungan antarnegara. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyebutkan bahwa GCC adalah mitra dagang ketujuh terbesar bagi ASEAN, dengan nilai perdagangan mencapai USD 130,7 miliar pada tahun 2023.
“Investasi yang terus berkembang mencerminkan kepercayaan terhadap GCC dan ASEAN. Seperti yang saya sampaikan tadi malam, ASEAN adalah kawasan yang paling damai dan ekonominya sangat aktif serta dinamis,” kata Anwar dalam pidatonya, sebagaimana dilaporkan oleh PANGKEP NEWS Indonesia.
Anwar berharap hubungan antara ASEAN dan GCC dapat memperkuat kolaborasi regional, membangun ketahanan, dan menjamin kemakmuran bagi semua pihak. Ia juga menantikan pertukaran pandangan antarnegara dalam forum tersebut.
“Diskusi-diskusi ini akan sangat penting untuk memastikan kemitraan kita tetap dinamis, responsif, dan berpengaruh. Kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi jangkar stabilitas dan mesin pertumbuhan masa depan,” lanjut Anwar.
Di sisi lain, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kerjasama antara kedua belah pihak dan membangun kemitraan strategis untuk kepentingan bersama. Menurutnya, negara GCC memiliki potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang besar.
Sebanyak 16 negara memiliki PDB total sebesar USD 6 Triliun dengan populasi mencapai 740 juta jiwa. Wilayah negara GCC juga terhubung dengan jalur laut perdagangan penting di dunia.
“Ini menjadikan kerjasama kita memiliki dimensi geopolitik dan strategis yang berdampak langsung terhadap stabilitas regional dan pertumbuhan ekonomi global,” jelasnya.
Di bidang politik dan keamanan, ia menekankan pentingnya dialog yang konstruktif, saling memahami kedaulatan, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri. Ia juga menyatakan rencana peningkatan kerjasama dalam memerangi terorisme, ekstremisme, kejahatan terorganisir, dan pertukaran informasi keamanan.
Dalam bidang ekonomi dan investasi, Emir Qatar mengapresiasi ASEAN sebagai mitra dagang ketujuh terbesar. Ia memperkirakan total perdagangan antara GCC dan ASEAN akan tumbuh rata-rata 30% atau mencapai USD 180 miliar pada tahun 2030.
“Kami melihat peningkatan investasi dari Teluk ke pasar Asia, yang mencerminkan kepercayaan bersama dan pertumbuhan integrasi ekonomi, serta menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan angka-angka ini melalui kebijakan ekonomi yang mendukung,” ujarnya, menekankan pentingnya memperkuat kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi, serta perjanjian perdagangan bebas antara pihak terkait.