Jakarta – Pasar Emas Dunia Mengalami Penurunan
Harga emas global kembali mengalami tekanan. Salah satu penyebabnya adalah meredanya ketegangan dalam perang dagang yang mempengaruhi harga emas saat ini.
Berdasarkan data dari Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari Rabu (30/4/2025), harga emas acuan dunia (XAU) mengalami penurunan sebesar 0,86% menjadi US$ 3.287,71 per troy ons.
Penurunan ini berlanjut pada hari Kamis pagi (1/5/2025) hingga pukul 05.15 WIB, dengan harga emas jatuh 0,40% ke posisi US$ 3.276,62 per troy ons.
Jika penurunan ini terus berlanjut hingga penutupan nanti, maka harga emas akan mencatat penurunan selama tiga hari berturut-turut. Namun demikian, harga emas berhasil menutup bulan April dengan kenaikan sebesar 5,27%.
Secara bulanan, harga emas telah menguat selama empat bulan berturut-turut.
Setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa secara intraday pada 22 April lalu di US$ 3.500 per troy ons, harga emas terus melemah dan cenderung bergerak datar. Dari level tersebut, harga emas telah turun sekitar 6,38%.
Pelemahan harga emas ini dipengaruhi oleh berkurangnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kondisi ini mengurangi permintaan terhadap aset safe haven, sementara investor menantikan data ekonomi utama minggu ini untuk menilai prospek kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, menyatakan kepada PANGKEP NEWS, “Ada optimisme bahwa akan terjadi sedikit de-eskalasi dalam perang dagang antara AS dan China.”
Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana mengurangi dampak tarif otomotif dengan menurunkan pajak atas suku cadang asing yang digunakan dalam mobil buatan AS dan memastikan mobil impor tidak dikenakan berbagai tarif, menurut para pejabat.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan pada hari Senin bahwa beberapa mitra dagang utama telah memberikan proposal yang “sangat bagus” untuk menghindari tarif AS. Langkah-langkah terbaru dari China untuk membebaskan barang-barang AS tertentu dari tarif pembalasannya menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan perdagangan, tambah Bessent.
Perhatian investor kini tertuju pada serangkaian data ekonomi penting dari AS minggu ini, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Rabu, dan laporan pekerjaan nonpertanian bulanan pada hari Jumat.
“Melihat level kunci emas dalam waktu dekat, US$3.500 per troy ons akan menjadi level wajar di mana orang-orang akan masuk dan mulai melikuidasi, yang merupakan dinamika normal dalam pasar,” ujar Michael Matousek, kepala pedagang di U.S. Global Investors.
PANGKEP NEWS RESEARCH