Posted On Mei 1, 2025

Peta Kekayaan Emas Indonesia: Wilayah dengan Cadangan Terbesar

Hesti Nuraini 0 comments
BERITA PANGKEP >> ekonomi >> Peta Kekayaan Emas Indonesia: Wilayah dengan Cadangan Terbesar

Peta Kekayaan Emas Indonesia: Wilayah dengan Cadangan Terbesar

Jakarta, PANGKEP NEWS Indonesia- Di balik lebatnya hutan Papua hingga pegunungan gersang di Nusa Tenggara, Indonesia menyimpan kekayaan alam yang sering tersembunyi. Emas, logam berharga yang dari zaman ke zaman menjadi simbol kekuasaan, kini kembali menjadi pusat perhatian. Namun bukan hanya soal tambang, tetapi juga peta geologi yang menunjukkan bagaimana Indonesia diam-diam berdiri di atas tambang emas yang nyata.

Menurut informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dalam booklet “Peluang Investasi Emas Perak”, total cadangan bijih emas (CD Bijih) di Indonesia mencapai 3.565,70 juta ton, tersebar di berbagai wilayah. Distribusi ini tidak merata. Jika diperiksa lebih lanjut, ada satu wilayah yang mendominasi peta, yaitu Papua, dengan cadangan bijih emas sebesar 1.869,00 juta ton, atau sekitar 52% dari total nasional.

Kehadiran Papua sebagai pemimpin cadangan emas memang tidak mengejutkan. Wilayah ini telah lama dikenal sebagai pusat tambang tembaga dan emas berskala internasional, seperti Tambang Grasberg. Secara geologis, Papua berada di jalur busur magmatik aktif yang kaya akan intrusi porfiri batuan, yang sering kali menjadi tempat mineralisasi logam mulia seperti emas dan tembaga. Studi dalam “Ore Geology Reviews” menegaskan bahwa cadangan porfiri-tembaga-emas di Papua merupakan salah satu yang paling ekonomis di dunia, baik dari sisi kadar maupun volume.

Namun, Papua bukan satu-satunya penjaga emas di Indonesia. Sulawesi memiliki 557,05 juta ton, diikuti oleh Nusa Tenggara dengan 506,98 juta ton, dan Jawa dengan 396,99 juta ton. Di bagian timur, potensi emas menjadi peluang besar untuk pembangunan berkeadilan, selama pengelolaannya dilakukan dengan prinsip tata kelola lingkungan dan sosial yang baik. Potensi bukan hanya diukur dari volume, tetapi juga dari bagaimana cadangan itu dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.

Sayangnya, Sumatera dan Kalimantan, dua wilayah yang secara historis menjadi tulang punggung pertambangan Indonesia, hanya mencatat 168,56 juta ton dan 40,30 juta ton cadangan bijih emas. Ini menjadi peringatan bahwa tekanan terhadap tambang-tambang tua semakin besar, dan kebutuhan untuk eksplorasi yang cerdas di wilayah lain harus ditingkatkan.

Pengelolaan emas bukan hanya soal ekonomi. Ini juga menyangkut keamanan sumber daya, keberlanjutan lingkungan, dan keadilan antarwilayah. Kajian dari “Journal of Cleaner Production” menyebutkan bahwa negara dengan cadangan logam strategis harus mengembangkan kebijakan hilirisasi dan transparansi rantai pasok untuk mencegah kerugian jangka panjang akibat eksploitasi yang tidak seimbang.

PANGKEP NEWS Indonesia Research

Related Post

Asia Berbalik Arah: Yen Memimpin, Rupiah dan Dong Vietnam Terpuruk

Asia Berbalik Arah: Yen Memimpin, Rupiah dan Dong Vietnam TerpurukJakarta – Sepanjang minggu ini, mata…

Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS di Minnesota

Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS di MinnesotaAditya Harsono, seorang mahasiswa asal Indonesia, saat ini masih…

Perbedaan Metode Penghitungan Data Kemiskinan Indonesia oleh BPS dan Bank Dunia

Perbedaan Metode Penghitungan Data Kemiskinan Indonesia oleh BPS dan Bank DuniaJakarta – Ada perbedaan dalam…