Jakarta – Program Besar Presiden Prabowo untuk Sekolah Rakyat Asrama
Pada Juli 2025 mendatang, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan program besar berupa Sekolah Rakyat dengan sistem asrama. Prabowo menyebutkan bahwa ada 53-55 sekolah yang akan dibuka pada waktu tersebut, khusus ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.
“Insyaallah, kita akan membuka sekitar 53-55 sekolah berasrama pada bulan Juli,” ungkapnya dalam acara halalbihalal bersama TNI dan Polri di Balai Kartini, Jakarta, seperti yang dikutip pada Rabu (7/5/2025).
Membangun Sekolah Rakyat ini bertujuan memutuskan rantai kemiskinan. Prabowo menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga miskin tidak harus mengikuti jejak pekerjaan orang tua mereka.
“Saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Jika ayahnya seorang pemulung, anaknya jangan jadi pemulung. Jika ayahnya tukang becak, anaknya tidak perlu menjadi tukang becak. Jika ayahnya kesulitan ekonomi, anaknya tidak boleh mengalami hal yang sama,” jelasnya.
Proses seleksi calon siswa untuk Sekolah Rakyat Berasrama ini telah dimulai. Kementerian Sosial, Kementerian PANRB, dan BPS terlibat langsung dalam proses ini karena mereka memiliki data-data yang diperlukan. Syarat utama adalah berasal dari keluarga kurang mampu.
“Seleksi sudah dimulai dan syaratnya adalah benar-benar dari keluarga yang tidak mampu. Salah satu caranya adalah dengan memeriksa kondisi rumah tinggal keluarga tersebut,” ucap Prabowo.
Sebelumnya, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin lalu (5/5/2025), Presiden mengumumkan rencana peluncuran program sekolah rakyat nasional dengan sistem asrama. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari kelompok ekonomi rendah di Indonesia dengan target awal mendirikan setidaknya 100 sekolah di berbagai wilayah.
“Laporan dari Menteri Sosial setelah kunjungan ke Jawa Tengah menyebutkan, kita akan membuka minimal 100 sekolah berasrama bagi rakyat kita yang berada di kelompok ekonomi terendah, yaitu desil satu dan dua,” ungkapnya.
Program sekolah rakyat ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Prabowo pun memuji kerja cepat para menteri terkait, khususnya Menteri Sosial dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam mempersiapkan implementasi awal program ini pada bulan Juli mendatang.
“Saya selalu mengatakan, jangan dipaksakan, yang penting kita berbuat. Meski mereka ingin cepat, saya yakin ini akan bermanfaat bagi masyarakat yang paling membutuhkan,” ujar Presiden.
Pemerintah daerah juga memberikan dukungan luar biasa terhadap sekolah rakyat ini. Presiden menyatakan bahwa lebih dari 200 bupati dan wali kota telah menyediakan lahan untuk mendukung pembangunan sekolah.
“Saya sampaikan, jika Pemda menyediakan lahan, kita akan membangun. Dan anggaran APBN sudah disiapkan. Sambutannya luar biasa, lebih dari 200 daerah sudah menyiapkan lahan antara 5 hingga 8 hektare. Sekolah SD, SMP, SMA dengan lahan 5 hektare jarang ada di Indonesia,” lanjutnya.
Perencanaan lokasi pembangunan dilakukan dengan cermat, menyasar daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Dalam dua hingga tiga minggu ke depan, Presiden berharap finalisasi desain dan anggaran untuk pembangunan sekolah ini dapat segera diselesaikan.
“Persiapan sudah matang. Saya yakin dalam 2-3 minggu ke depan, rencana ini akan semakin matang dan dilaksanakan dengan baik. Biaya pembangunan kampus sudah dirancang, hemat namun berkualitas,” tegas Prabowo.