Raksasa E-Commerce China Gulung Tikar di RI, Kondisinya Kian Merosot
Jakarta – Temu, aplikasi e-commerce asal China, secara tiba-tiba melakukan perubahan besar. Platform tersebut dikabarkan telah menghapus semua produknya dari China untuk pasar Amerika Serikat (AS).
Produk-produk tersebut sebelumnya dijual dan akan dikirim langsung kepada konsumen dari China. Wired melaporkan bahwa perubahan ini tampaknya terjadi pada awal minggu ini, dikutip Jumat, 2 Mei 2025.
Temu yang sempat diblokir oleh pemerintah Indonesia kini harus menghadapi dampak perang dagang antara China dan AS. Ini berkaitan dengan tarif masuk yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara, termasuk China. Selain itu, pemerintahan Trump juga mencabut kebijakan ‘de-minimis’ untuk produk impor murah yang selama ini dimanfaatkan Temu.
Selama bulan April, setelah pengumuman tarif bea masuk terbaru AS, Temu memang beberapa kali melakukan penyesuaian. Misalnya, menaikkan harga produk yang dikirim dari China per 25 April 2025.
Wired juga mencatat bahwa Temu kini menampilkan biaya impor khusus untuk pesanan dari AS. Terakhir, Temu tampaknya memutuskan untuk memblokir semua pengguna AS agar tidak lagi bisa melihat daftar produk dari platformnya, baik dari China maupun negara lainnya.
Versi AS dari Temu kini hanya menampilkan produk dengan label ‘Lokal’, yang berarti hanya menjual produk yang dikirim tanpa tarif baru.
Hal ini juga berarti serupa dengan yang diadopsi oleh Amazon, ungkap analis industri e-commerce Juozas Kaziukenas. Karena semua barang yang dikirimkan akan berasal dari gudang di AS.
“Karena semua yang Anda beli di Temu hari ini akan tiba dari gudang di AS dan mungkin hanya dalam beberapa hari,” jelasnya.
Kebijakan baru ini juga berdampak pada para penjual dan pembeli di platform tersebut. Seorang penjual asal China mengatakan bahwa bisnisnya terkena dampak dari perubahan ini.
Wired juga melaporkan bahwa kebanyakan penjual di China tampaknya tidak menyadari bahwa produk mereka tidak dapat diakses oleh pembeli dari AS.
Hilangnya banyak produk luar AS juga membuat pilihan barang bagi pembeli menjadi jauh lebih sedikit. Bahkan seorang pembeli menuliskan di akun Reddit bahwa barang yang ada di daftar keinginannya dilabeli ‘terjual habis’ dalam semalam.