Apakah Penutupan Stasiun Karet Akan Terjadi? Ini Penjelasan dari KAI
Jakarta, PANGKEP NEWS – Rencana penutupan Stasiun Karet tampaknya masih belum mendapat kejelasan. Hal ini disampaikan oleh PT KAI (Persero). EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan Stasiun Karet akan ditutup.
“Belum ada perkembangan terbaru terkait penutupan Stasiun Karet,” ungkap Raden kepada PANGKEP NEWS, Minggu (4/5/2025).
Saat ini, Raden menambahkan, kemajuan proyek masih berjalan sesuai dengan rencana perbaikan fasilitas integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City atau juga dikenal sebagai Stasiun Sudirman Baru.
“Progresnya tetap sesuai program sebelumnya, yaitu menyiapkan perbaikan fasilitas integrasi antara Stasiun Karet dan BNI City,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai target waktu, Raden mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan dan masih perlu berdiskusi lebih lanjut dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
“Target penutupan belum diketahui, belum dibahas kembali dengan DJKA,” tutupnya.
Sebelumnya, Stasiun Karet yang berada di antara Stasiun BNI City dan Stasiun Tanah Abang direncanakan untuk ditutup pada bulan April lalu. Namun hingga saat ini, Stasiun Karet masih beroperasi melayani penumpang.
Sementara itu, proses perbaikan di Stasiun BNI City yang melibatkan penambahan pintu masuk baru bagi penumpang juga masih berlangsung.
Alasan penutupan Stasiun Karet antara lain karena jarak yang cukup dekat dengan Stasiun BNI City, sehingga dianggap tidak efisien. Selain itu, penutupan dilakukan demi meningkatkan keselamatan penumpang.
Saat ini, KAI Commuter dan KAI sedang melakukan koordinasi dengan DJKA untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. Berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.
Selain dapat memperpendek waktu perjalanan kereta, keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak memadai. Menurut data KAI, dalam satu jam, pengguna Commuter Line yang memasuki stasiun mencapai hampir 2 ribu orang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit. Kondisi ini membutuhkan ruang tunggu dengan kapasitas 330 penumpang.
Namun, saat ini area hall Stasiun Karet hanya mampu menampung sekitar 150 orang, sehingga menimbulkan risiko keselamatan bagi pengguna. Selain itu, akses menuju pintu masuk Stasiun Karet yang dekat dengan perlintasan juga rentan menyebabkan kemacetan.