Posted On April 18, 2025

TikTok: Penguasa Aplikasi, Zuckerberg Berikan Tanggapan Mengejutkan

Fajar Pratama 0 comments
BERITA PANGKEP >> Berita >> TikTok: Penguasa Aplikasi, Zuckerberg Berikan Tanggapan Mengejutkan
tiktok raja aplikasi nomor 1 bos facebook beri komen tak terduga

TikTok: Penguasa Aplikasi, Zuckerberg Berikan Tanggapan Mengejutkan

Jakarta – Pemimpin Meta, Mark Zuckerberg, berusaha menyangkal tuduhan bahwa perusahaannya memonopoli industri media sosial. Dalam sidang terkait tuntutan monopoli yang diajukan oleh Federal Trade Commission (FTC), Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta menghadapi persaingan ketat dengan TikTok, aplikasi milik ByteDance dari Tiongkok.

Menurut Zuckerberg, TikTok adalah ancaman kompetisi terbesar bagi Facebook dan Instagram dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan laporan dari Business of Apps, TikTok adalah aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang 2024, mencapai 773 juta unduhan. TikTok berhasil menggantikan posisi Instagram yang sebelumnya menjadi aplikasi paling banyak diunduh pada 2023.

Sepanjang 2024, Instagram menempati posisi kedua dengan 759 juta unduhan. Di Apple App Store, TikTok memimpin dengan 186 juta unduhan, sementara Instagram menjadi yang teratas di Google Play Store dengan 657 juta unduhan pada tahun yang sama.

Mark Hansen, pengacara utama Meta, merujuk pada email dari mantan eksekutif Facebook, Vijaye Raji, pada 2020. Saat itu, Raji menyebut bahwa pertumbuhan TikTok sangat mengkhawatirkan.

Raji juga menyoroti bahwa strategi Meta tidak cukup cepat untuk menghadapi persaingan ketat dengan TikTok.

“Meskipun versi kedua Reels cukup agresif dan menjanjikan, banyak tantangan yang harus diselesaikan untuk mengatasi ancaman yang ada,” tulis Raji mengenai fitur awal Reels yang dirancang untuk bersaing dengan TikTok.

Email dari 2020 menyatakan bahwa TikTok di AS adalah ancaman besar bagi semua platform mereka, dan mereka perlu memperlihatkan kekuatan lebih.

FTC menuntut Meta pada 2020 karena dituduh berusaha menghilangkan persaingan dan mempertahankan monopoli perusahaan dengan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp.

Meta membantah melakukan monopoli dengan alasan masih menghadapi persaingan ketat dengan platform lain seperti TikTok, YouTube, dan X.

Setelah sekitar 9 jam interogasi oleh FTC selama dua hari, Zuckerberg menghadapi pertanyaan dari pengacara Meta mulai Selasa sore hingga Rabu pagi.

Hansen berusaha menonjolkan persaingan dari TikTok dan YouTube, sambil meminimalkan argumen FTC bahwa Instagram dan WhatsApp memiliki potensi sukses sebelum diakuisisi oleh Meta.

Dia juga menyebut kekhawatiran Zuckerberg tentang Path pada 2012, yang saat itu juga sedang populer. Di sekitar tahun yang sama, Meta mempertimbangkan untuk membeli Instagram.

Zuckerberg menunjukkan bahwa jika ingin menghilangkan kompetisi, mereka lebih mungkin memilih membeli Path daripada Instagram, karena Path dan Google+ adalah pesaing langsung saat itu. Sementara Instagram sudah sejalan dengan visi perusahaan.

“Saya sedikit lebih khawatir tentang Path. Dari semua perusahaan rintisan sosial baru, mereka satu-satunya yang benar-benar menyentuh inti dari apa yang kita coba lakukan, yaitu mengidentifikasi dan berbagi teman,” ungkapnya.

“Secara teori, kami bisa bertahan dengan FourSquare, Quora, Dropbox, Instagram, dll yang tumbuh pesat. Namun, jika Path tumbuh dan tidak terhubung erat dengan Facebook, maka itu akan menjadi masalah besar bagi kami,” tambahnya.

Zuckerberg menekankan bahwa keputusan untuk membeli Instagram didasarkan pada analisis “bangun atau beli”. Pilihan perusahaan adalah membangun layanan serupa sendiri atau membeli perusahaan yang sudah memiliki layanan tersebut.

Selain akuisisi Instagram, Hansen juga memberikan argumen seputar akuisisi WhatsApp pada 2014.

Email internal dari FTC menunjukkan kekhawatiran eksekutif Facebook terhadap pertumbuhan aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp pada 2012 dan 2013, yang mereka khawatirkan dapat menyaingi kemampuan jaringan sosial seperti Facebook.

Namun, Hansen membantah ini dengan menunjukkan email dari Zuckerberg pada 2012 setelah bertemu dengan pendiri WhatsApp, Jan Koum. Dalam email itu, Koum disebut tidak memiliki niat mengembangkan WhatsApp di luar layanan pesan singkat.

“Saya melihat dia [Koum] adalah sosok yang mengesankan, tapi kurang ambisius,” tulis Zuckerberg dalam email tersebut.

Related Post

Prabowo Umumkan Pembentukan Satgas PHK, Inilah Tanggapan Buruh

Jakarta –Presiden Prabowo Subianto turut hadir dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025…

Pakistan Ancam Serangan Nuklir Terhadap India, Modi Bereaksi Keras

Pakistan Ancam Serangan Nuklir Terhadap India, Modi Bereaksi KerasJakarta – Perdana Menteri India, Narendra Modi,…

Selesai! Jumlah Pelunasan Biaya Haji Mencapai 213.860 Jemaah

Selesai! Jumlah Pelunasan Biaya Haji Mencapai 213.860 JemaahJakarta – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih)…