Siaga Perang Nuklir, Umat Muslim Kashmir Laksanakan Salat di Jalan dengan Pengawalan Ketat
Di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan setelah insiden penembakan massal di Kashmir, umat Muslim di wilayah tersebut melaksanakan salat Jumat di jalan-jalan utama Srinagar pada Jumat, 2 Mei 2025. Pengamanan ketat diterapkan untuk menjaga keamanan umat yang beribadah.
Konflik antara kedua negara bersenjata nuklir ini menimbulkan kekhawatiran global, karena eskalasi ketegangan bisa mengarah pada penggunaan senjata non-konvensional dan menimbulkan risiko perang terbuka.
Ketegangan memuncak setelah India menuduh elemen-elemen dari Pakistan terlibat dalam serangan pada 22 April di kawasan wisata Pahalgam, yang menewaskan 26 turis. Serangan ini menjadi yang paling mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikelola India dalam lebih dari dua dekade.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah berjanji untuk mengejar dan menangkap para pelaku. Sementara itu, Front Perlawanan (The Resistance Front/TRF), yang diyakini sebagai afiliasi kelompok militan Lashkar-e-Taiba berbasis di Pakistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun demikian, pemerintah Pakistan membantah keterlibatan mereka dan menyerukan penyelidikan netral.
Ketegangan semakin meningkat setelah Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan, Attaullah Tarar, menyatakan bahwa Islamabad memiliki informasi intelijen yang kredibel mengenai rencana India untuk melancarkan serangan militer dalam waktu dekat.