CIMB Niaga (BNGA) Siap Memisahkan Unit Syariah, Targetkan Aset Rp100 Triliun
Jakarta, PANGKEP NEWS – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) tengah mempersiapkan pemisahan unit usaha syariahnya (UUS) untuk menjadi bank umum syariah (BUS) dengan target pada Mei 2026. Bank swasta ini berencana menjadikan CIMB Niaga Syariah sebagai anak perusahaan, dengan visi untuk menjadikannya salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia.
Menjelang akhir tahun lalu, aset dari UUS CIMB Niaga tercatat sebesar Rp65,99 triliun, menjadikannya bank syariah terbesar kedua di Indonesia setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS). Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, optimistis bahwa aset CIMB Niaga Syariah dapat mencapai lebih dari Rp100 triliun dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
“Harapannya pada tahun 2030, [aset CIMB Niaga Syariah] sudah mencapai Rp100 triliun,” ujar Pandji saat dihubungi PANGKEP NEWS baru-baru ini, dilansir Senin (5/5/2025).
Namun demikian, dia menegaskan bahwa calon BUS tersebut akan berkembang secara organik tanpa mengakuisisi bank syariah lain.
Pengamat perbankan Moch. Amin Nurdin menjelaskan bahwa kehadiran bank syariah baru akan membuat industri perbankan syariah semakin sehat. Saat ini, industri perbankan syariah Indonesia didominasi oleh BSI.
Meski begitu, sulit untuk menyamai BSI yang pada akhir tahun lalu mencatat total aset sebesar Rp408,61 triliun. Amin berpendapat bahwa dibutuhkan strategi berbeda untuk mendorong pertumbuhan bank syariah.
“Memang saat ini BSI adalah bank syariah terbesar, dan sulit bagi bank syariah lain untuk menyainginya. Kecuali ada pertumbuhan unorganik melalui merger atau akuisisi bank syariah besar lainnya, barulah bisa mendekati BSI. Dengan pertumbuhan organik biasa memang akan sulit,” jelas Amin kepada PANGKEP NEWS, Jumat (5/5/2025).
Amin menyarankan strategi akuisisi terhadap bank syariah lain atau bank konvensional.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk mengakuisisi bank syariah lain yang sesuai dengan portofolio CIMB Niaga.
Selain pertumbuhan non-organik, Amin menyarankan agar bank syariah juga menyasar segmen lain yang belum digarap. Dalam hal ini, ia menyebutkan bahwa CIMB Niaga Syariah nantinya harus menggarap segmen konsumen. Sebab, bank milik CIMB dari Malaysia itu umumnya lebih fokus pada sektor korporasi swasta.
“Untuk bisa tumbuh dan menguasai pasar yang lebih luas, saya rasa itu yang harus dilakukan,” tegas Amin.
Pandji menambahkan bahwa CIMB Niaga Syariah nantinya akan fokus pada segmen konsumen dan usaha kecil menengah (UKM).