Posted On April 30, 2025

Kapan Cuaca Ekstrem Berakhir di Indonesia? Simak Prediksi BMKG

Hesti Nuraini 0 comments
BERITA PANGKEP >> Cuaca >> Kapan Cuaca Ekstrem Berakhir di Indonesia? Simak Prediksi BMKG
cuaca panas mendidih sampai kapan di ri ini kata bmkg

Cuaca Ekstrem di Indonesia: Prediksi BMKG

Jakarta, PANGKEP NEWS – Fenomena cuaca panas ekstrem seolah ‘neraka bolong’ mulai dirasakan masyarakat di Indonesia. Matahari yang terik disertai hembusan angin panas menjadi penanda datangnya musim kemarau.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang mengalami transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.

Sebagai tambahan, pada pekan kedua April 2025, sekitar 2% Zona Wilayah Musim (ZOM) sudah memasuki periode kemarau.

Secara umum, atmosfer masih cukup basah dengan kelembaban udara rata-rata sekitar 70-90%. Kondisi ini menciptakan peluang pertumbuhan awan hujan, meski sifatnya sporadis.

Menurut keterangan resmi dari BMKG, suhu maksimum melebihi 35°C telah terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam seminggu terakhir.

Data lebih rinci dari BMKG menunjukkan suhu tertinggi terukur di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur (37.9°C), Stasiun Meteorologi Tanah Merah, Papua Selatan (37°C), serta Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan (35.4°C).

Faktor Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia

BMKG menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi cuaca panas ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. Misalnya, langit cerah tanpa banyak awan memaksimalkan pemanasan.

Pergeseran posisi semu Matahari yang saat ini berada dekat ekuator dan bergerak semu ke utara dengan posisi deklinasi 11.2 LU, berdampak pada intensitas penyinaran Matahari yang lebih optimal ke wilayah Indonesia.

Kondisi ini diperburuk dengan kecepatan angin yang relatif rendah di beberapa lokasi, sehingga distribusi panas tidak terjadi dan menambah akumulasi panas di permukaan.

Selain itu, kombinasi kelembaban udara yang relatif tinggi dan suhu udara yang tinggi menyebabkan suhu yang dirasakan lebih panas dari biasanya.

Musim Kemarau 2025 di Indonesia Lebih Singkat

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa musim kemarau 2025 di Indonesia dimulai sejak April dan terjadi secara bertahap. BMKG memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini akan lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia.

Prediksi ini berdasarkan analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan hingga pertengahan April 2025.

Fenomena iklim global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam fase netral, menandakan tidak adanya gangguan iklim besar dari Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia hingga semester II tahun 2025.

Namun, suhu permukaan laut di Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diprediksi bertahan hingga September, yang dapat mempengaruhi cuaca lokal.

Dwikorita menjelaskan bahwa puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus 2025.

Untuk sifat musim kemarau 2025, sekitar 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau normal, 26% lebih basah dari normal, dan 14% lebih kering dari biasanya.

Imbauan BMKG untuk Menghadapi Musim Kemarau

Menjelang musim kemarau yang panas, BMKG mengimbau masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan tubuh dari paparan sinar Matahari. Berikut beberapa langkah yang disarankan:

  • Menggunakan pelindung atau tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
  • Menjaga kecukupan cairan tubuh terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari agar terhindar dari dehidrasi dan kelelahan.
  • Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan, dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi angin kencang.
  • Bersiap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan dari BMKG

BMKG menyebutkan bahwa selama seminggu ke depan, wilayah Indonesia masih terpengaruh pola peralihan musim dengan perbedaan suhu udara yang signifikan dari pagi hingga siang hari.

Proses konvektif yang tinggi pada pagi hingga siang hari akibat intensitas radiasi Matahari akan meningkatkan potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari.

Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, berpotensi disertai kilat dan angin kencang.

29 April – 1 Mei 2025

  • Hujan Lebat: Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
  • Angin Kencang: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.

2 – 5 Mei 2025

  • Hujan Lebat: Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
  • Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan.

Itulah beberapa penjelasan dari BMKG mengenai musim kemarau yang menyebabkan cuaca panas ekstrem di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat!

Related Post

Perkiraan Cuaca Jawa Timur 17 April 2025: Gerimis dari Pagi hingga Malam di Area Tertentu

Cuaca Jawa Timur 17 April 2025PANGKEP NEWS, SURABAYA - Prediksi Cuaca dari BMKG JuandaBadan Meteorologi,…

BMKG Peringatkan: Musim Kemarau Tiba, Waspada Cuaca Ekstrem Mendadak

BMKG Peringatkan: Musim Kemarau Tiba, Waspada Cuaca Ekstrem MendadakJakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika…

Wilayah Indonesia yang Akan Mengalami Hujan Sedang hingga Lebat Selama Liburan Waisak

Wilayah Indonesia yang Akan Mengalami Hujan Sedang hingga Lebat Selama Liburan WaisakJakarta, PANGKEP NEWS -…