Pekerjaan yang Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Jakarta, PANGKEP NEWS Indonesia – Bank Dunia memprediksi bahwa ekonomi global akan menghadapi tantangan besar tahun ini. Dalam laporan Regional Economic Update 2025, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan di wilayah Asia Timur dan Pasifik akan melambat menjadi 4% pada 2025, turun dari 5% yang tercatat pada 2024.
Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu ini, pekerjaan yang paling aman adalah yang berkaitan dengan kebutuhan pokok seperti layanan kesehatan dan pangan, kata Cory Stahle, ekonom di situs lowongan kerja Indeed.
Di sektor kesehatan, pekerjaan seperti perawat, dokter, ahli bedah, dan terapis menjadi sangat diminati karena meningkatnya kebutuhan selama pandemi, ungkap Stahle kepada PANGKEP NEWS Make It.
Selain itu, pekerja di sektor ritel yang menjual kebutuhan pokok seperti kasir, petugas stok, pengangkut barang, serta pekerja rantai pasokan dan logistik juga tetap dibutuhkan, jelasnya.
“Anda mungkin mengubah jenis makanan yang dikonsumsi, namun Anda tidak akan berhenti makan,” tambahnya.
Namun, beberapa pekerjaan yang lebih tidak stabil saat ini termasuk pekerja kerah putih dengan keahlian khusus seperti pengembang perangkat lunak dan pemasaran, menurut Stahle.
Industri tempat seseorang bekerja juga berperan penting. Seorang pengembang perangkat lunak di perusahaan teknologi mungkin merasa posisinya lebih rentan dibandingkan dengan rekan mereka di rumah sakit, misalnya.
Bagi mereka yang mencari pekerjaan atau merasa pekerjaannya rentan terhadap resesi, Stahle menyarankan untuk memiliki strategi jangka panjang karena karir bukanlah sesuatu yang dibangun dalam waktu singkat.
Ia mengusulkan agar pekerja fokus pada keterampilan mereka dan menempatkan diri dalam posisi yang baik, terlepas dari industri yang mereka tekuni, baik ada resesi atau tidak.
Misalnya, meskipun era AI telah tiba, banyak perusahaan masih membutuhkan pekerja dengan keterampilan komputer dasar seperti pembuatan dan navigasi spreadsheet atau komunikasi efektif melalui email, kata Stahle.
Meskipun tidak sepenuhnya mungkin untuk “mengamankan pekerjaan agar tidak terkena PHK,” kemampuan untuk “mengembangkan keterampilan” dapat membantu mengurangi dampak ketidakstabilan pasar kerja dan memungkinkan pencarian pekerjaan baru lebih cepat bila diperlukan.