Posted On April 26, 2025

Harga Emas Berfluktuasi: Naik Tajam Lalu Jatuh, Pecahkan Rekor Kemudian Anjlok

Citra Anggrek 0 comments
BERITA PANGKEP >> ekonomi >> Harga Emas Berfluktuasi: Naik Tajam Lalu Jatuh, Pecahkan Rekor Kemudian Anjlok
harga emas bikin jantungan melesat lalu hancur rekor kemudian ambruk

Jakarta, PANGKEP NEWS

Pekan ini, harga emas mengalami penurunan seiring dengan meredanya ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (25/4/2025), harga emas ditutup pada posisi US$ 3.318,2 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,9%. Pelemahan ini membawa harga emas ke posisi terendah dalam tujuh hari terakhir. Sepanjang minggu ini, volatilitas harga emas terlihat sangat tinggi, di mana harga melonjak dua kali namun jatuh sangat dalam sebanyak tiga kali. Pada Senin, harga emas melonjak 2,91% dan mencapai rekor baru di level US$ 3.400. Namun, pada Selasa, harga emas turun 1,25%, dan pada Rabu, turun lebih dalam lagi sebesar 2,78%, membuatnya terperosok ke level US$ 3.200. Meski sempat naik 1,85% pada Kamis, harga kembali turun 0,9% pada Jumat.

Secara keseluruhan, harga emas turun 0,28% sepanjang pekan ini, mengakhiri performa impresifnya yang meningkat 2,8% pekan lalu dan 6,6% dua pekan sebelumnya. Berdasarkan catatan Refinitiv, pelemahan harga emas dalam sepekan sangat jarang terjadi. Sepanjang tahun ini, harga emas hanya mengalami penurunan dalam tiga pekan, selebihnya cenderung naik.

Penurunan harga emas ini bertepatan dengan berkurangnya ketegangan antara AS dan China. Emas dikenal sebagai aset safe haven yang diminati saat terjadi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Saat ketegangan ini mereda, permintaan emas pun berkurang. “Berkurangnya ketegangan tarif memberi dampak negatif pada harga emas… Namun, hingga saat ini kami belum melihat adanya likuidasi besar,” ujar Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. Namun, ia juga mengingatkan bahwa harga emas berpotensi naik kembali. Emas, yang selama ini dianggap sebagai pelindung nilai dari ketidakpastian, sempat mencapai rekor tertinggi di angka $3.500,05 per ons dan telah mengalami kenaikan lebih dari 25% sepanjang tahun ini, didorong oleh ketegangan perdagangan AS-China dan permintaan kuat dari bank sentral.

“Kami menyadari bahwa mereka terus membeli ketika harga turun dalam beberapa sesi terakhir, sehingga kami yakin emas dapat melanjutkan tren kenaikannya,” tambahnya. China sedang mempertimbangkan untuk mengecualikan beberapa impor AS dari tarif sebesar 125% dan telah meminta pelaku usaha mengidentifikasi barang yang memenuhi syarat. Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan adanya penurunan eskalasi dalam perang tarif, menyebutkan bahwa pembicaraan langsung sedang berlangsung.

Pelemahan emas juga disebabkan oleh penguatan dolar AS. Indeks dolar naik ke 99,59 pada akhir pekan ini, posisi tertingginya dalam lima hari. Pembelian emas yang dikonversi dalam dolar AS membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

PANGKEP NEWS RESEARCH

Related Post

Komisi X Mengusulkan Pengelolaan Sekolah Rakyat oleh Kemendikdasmen: Sesuai Tugas Pokok

Komisi X Mengusulkan Pengelolaan Sekolah Rakyat oleh KemendikdasmenWakil Ketua Komisi X, My Esti Wijayati, mengemukakan…

6 Pemberi Pinjaman Alami Kerugian Besar, Akseleran Dituntut Segera Lunasi Klaim Asuransi

6 Pemberi Pinjaman Alami Kerugian Besar, Akseleran Dituntut Segera Lunasi Klaim AsuransiPANGKEP NEWS - Masalah…

Kejaksaan Agung Selidiki Dugaan Korupsi Sritex

Kejaksaan Agung Selidiki Dugaan Korupsi SritexJakarta, PANGKEP NEWS Indonesia — Kejaksaan Agung sedang melakukan penyelidikan…