Iran Berikan Peringatan Mendadak kepada Negara-Negara Eropa
Jakarta, PANGKEP NEWS – Secara tiba-tiba, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memberikan peringatan kepada negara-negara di Eropa. Ia mendesak negara-negara di benua tersebut untuk menghindari penerapan “strategi konfrontasi” terkait program nuklir Teheran.
Menurut laporan yang dirilis oleh AFP pada Senin (12/5/2025), komentar Araghchi diterbitkan di sebuah mingguan Prancis pada hari Minggu. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyatakan pada akhir April bahwa Prancis, bersama dengan Jerman dan Inggris, siap untuk memberlakukan kembali semua sanksi yang telah dicabut sepuluh tahun lalu jika keamanan Eropa terancam oleh aktivitas nuklir Iran.
“Pendekatan konfrontatif ini berpotensi memicu krisis proliferasi nuklir global yang akan berdampak terutama pada warga Eropa,” ujar Araghchi.
“Saya bersedia untuk bepergian ke Paris, Berlin, dan London guna memulai dialog baru,” tambahnya.
Araghchi juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap mekanisme “snapback” yang memungkinkan sanksi PBB diaktifkan kembali jika Iran tidak memenuhi kewajibannya. Padahal mekanisme ini awalnya dimaksudkan sebagai upaya terakhir dalam penyelesaian sengketa.
“Iran telah menjelaskan posisinya,” tegas Araghchi.
“E3 perlu mempertanyakan bagaimana mereka bisa terjebak dalam situasi ini,” katanya, mengacu pada Prancis, Jerman, dan Inggris.
“Alih-alih menyesuaikan strategi, mereka memilih sikap konfrontatif dengan mengeksploitasi isu hak asasi manusia atau hubungan sah Iran dengan Rusia untuk menjauh secara diplomatis,” tambahnya.
Komentar ini muncul di tengah dimulainya putaran keempat negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat (AS) di Muscat. Pembicaraan ini merupakan kelanjutan dari putaran sebelumnya yang dimulai hampir sebulan yang lalu, menandai tingkat tertinggi kontak antara kedua pihak sejak Washington keluar dari kesepakatan nuklir pada 2018, di masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.