Jakarta – Mengapa Warren Buffett Memilih Tidak Mewariskan Kekayaan kepada Anaknya

Banyak anak-anak di dunia mungkin bermimpi memiliki orang tua yang kaya raya dan seorang miliarder. Namun, hal ini tidak berlaku bagi investor legendaris seperti Warren Buffett. Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett bertekad untuk tidak membagikan kekayaannya kepada ketiga anaknya.

Dikenal karena kecerdasannya dalam bidang keuangan dan pendekatannya yang lugas, Buffett secara konsisten menolak ide untuk mewariskan kekayaan yang tidak diusahakan sendiri kepada anak-anaknya. Menurut pandangannya, kekayaan yang diwariskan bukanlah sebuah hadiah, melainkan sebuah jebakan.

Dalam surat yang ditujukan kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway, investor berusia 90 tahun tersebut menegaskan kembali keyakinan lamanya bahwa kekayaan bersihnya lebih baik digunakan untuk tujuan filantropis daripada diwariskan kepada anak-anaknya. Buffett mengamati bahwa banyak “keluarga super kaya” menjadi korban dari bahaya kekayaan dinasti, di mana kekayaan besar diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

“Setelah banyak mengamati keluarga super kaya, inilah rekomendasi saya: Berikan anak-anak cukup uang agar mereka dapat melakukan apa saja, tetapi tidak cukup uang sehingga mereka tidak dapat melakukan apa-apa,” tulis Buffett.

Pendekatan Buffett ini didasarkan pada pemahaman mendalamnya tentang sifat manusia dan potensi jebakan dari kekayaan yang tidak terkontrol. Dia melihat secara langsung bagaimana mewarisi uang dalam jumlah besar dapat mengikis ambisi, menghambat perkembangan pribadi, dan bahkan memecah belah keluarga.

Mendirikan Yayasan Swasta untuk Anak-anaknya

Daripada langsung mewariskan kekayaannya kepada anak-anaknya, Buffett telah mendirikan yayasan senilai US$2 miliar untuk masing-masing anaknya. Tujuannya adalah untuk memberi mereka sumber daya yang diperlukan untuk mengejar minat filantropis mereka sendiri sambil menghindari jebakan dari mewariskan cek kosong.

Seperti yang diungkapkan Buffett dengan fasih, “Masyarakat memiliki kegunaan untuk uang saya; saya tidak.”

Filosofi ini menyajikan pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin membangun warisan abadi bagi keluarganya. Daripada membagikan kekayaan dengan cara yang bisa lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat, perencanaan warisan yang bijaksana dapat memastikan bahwa aset yang diperoleh dengan susah payah dilindungi dan dimaksimalkan penggunaannya.

Gunakan Lifetime Asset Protection Trust

Salah satu alat yang kuat untuk mencapai hal ini adalah lifetime asset protection trust. Alat perencanaan warisan yang canggih ini memungkinkan transfer kekayaan kepada anak dan cucu sambil melindungi aset tersebut dari ancaman potensial seperti perceraian, tuntutan hukum, atau kebangkrutan.

Dengan menempatkan aset dalam lifetime trust, Anda bisa memastikan kekayaan keluarga dapat terjaga untuk generasi mendatang, tanpa risiko disia-siakan, disalahgunakan, atau jatuh ke tangan yang tidak diinginkan. Trust ini, berbeda dengan hadiah langsung atau surat wasiat tradisional, menawarkan lapisan perlindungan hukum tambahan yang dapat memberikan ketenangan pikiran.

Pada akhirnya, pendekatan Warren Buffett dalam mewariskan kekayaannya mencerminkan pemahamannya yang mendalam tentang perilaku manusia dan komitmennya untuk menciptakan perubahan positif di dunia.

PANGKEP NEWS RESEARCH