Ancaman Baru Mengintai Umat Manusia, Peringatan dari Bapak AI
Jakarta – Geoffrey Hinton, yang dikenal sebagai “Bapak AI”, mengingatkan dunia tentang potensi risiko dari perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Meskipun AI diakui memiliki kemampuan besar untuk mengubah sektor kesehatan, pendidikan, dan bahkan membantu dalam perubahan iklim, Hinton menyuarakan kekhawatirannya terhadap arah perkembangan teknologi ini.
“Cara paling menyentuh untuk memahaminya adalah kita seperti merawat anak harimau yang lucu. Namun kecuali kita bisa benar-benar memastikan bahwa ia tidak akan membahayakan kita saat dewasa nanti, kita harus tetap waspada,” kata Hinton, sebagaimana dikutip dari PANGKEP NEWS, Rabu (30/4/2025).
Hinton memperkirakan ada kemungkinan 10 hingga 20 persen bahwa suatu hari AI dapat mengambil alih kendali dari manusia. Namun, menurutnya, banyak yang belum menyadari besar ancaman ini.
“Orang-orang belum memahami apa yang akan datang,” tegasnya.
Kekhawatiran yang disampaikan Hinton sejalan dengan pandangan tokoh-tokoh industri teknologi lainnya seperti CEO Google Sundar Pichai, CEO X-AI Elon Musk, dan CEO OpenAI Sam Altman, yang sebelumnya juga mengutarakan peringatan serupa.
Hinton juga mengkritik keras perusahaan-perusahaan besar AI tersebut karena lebih fokus pada keuntungan daripada keselamatan.
“Saat ini, perusahaan-perusahaan besar malah melobi untuk melonggarkan regulasi AI. Padahal aturan yang ada saja sudah sangat minim,” ujar Hinton.
Ia menyatakan kekecewaannya terhadap Google, tempat ia pernah bekerja, yang kini mendukung penggunaan AI untuk kepentingan militer.
Hinton mendesak perusahaan AI untuk mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk penelitian keselamatan, sekitar sepertiga dari total kekuatan komputasi mereka.
Saat ditanya tentang angka pasti dari beberapa laboratorium AI terkait alokasi sumber daya untuk riset keamanan, tidak ada satu pun yang memberikan jawaban konkret. Mereka semua mengklaim mendukung regulasi, namun menolak berbagai proposal aturan yang diajukan oleh para pembuat kebijakan.