Jakarta, PANGKEP NEWS – PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Mencapai Pendapatan USD 66 Juta di Kuartal I-2025
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sukses mencatatkan pendapatan sebesar USD 66 juta pada kuartal pertama tahun 2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 61 juta.
Menurut laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan pada Selasa (29/4), kenaikan pendapatan ini dipicu oleh peningkatan volume penjualan gas, serta pengoperasian jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, dan pertumbuhan pendapatan dari bisnis operation and maintenance (O&M) perusahaan di daerah Ubadari, Papua Barat.
Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, perusahaan juga membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14%, dari USD 8 juta menjadi USD 9,2 juta. Ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional serta efektivitas strategi bisnis yang diterapkan. Namun, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) mengalami penurunan sebesar 7% menjadi USD 6,7 juta dibandingkan periode sebelumnya sebesar USD 7,2 juta.
Penurunan tersebut disebabkan oleh divestasi 30% saham pada anak usaha, PT Raharja Energi Cepu (RATU). Langkah divestasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendorong ekspansi jangka panjang. Selain itu, ini memberikan dasar yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan RATU dan meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, perusahaan mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar USD 70 juta pada tahun 2025. Hingga kuartal pertama 2025, realisasi Capex telah mencapai USD 7 juta atau sekitar 10% dari total alokasi. Sebagian besar dana Capex ini digunakan untuk pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan.
Capex ini sejak awal dialokasikan untuk mendukung dua proyek utama, yaitu pembangunan kompresor di Sengkang dan pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda.
Dengan strategi ekspansi dan diversifikasi, fokus utama perusahaan tahun ini adalah pengembangan bisnis di sektor midstream dan downstream. Untuk mendukung fokus ini, perusahaan sedang mempercepat negosiasi terkait rencana akuisisi perusahaan distribusi gas serta perusahaan infrastruktur LNG, agar dapat diselesaikan paling lambat kuartal kedua dan ketiga tahun ini.