Rupiah Kurang Bernilai di 10 Negara Ini, Termasuk Israel
Jakarta, PANGKEP NEWS – Kurs rupiah terhadap dinar Kuwait terpantau sangat rendah. Selain itu, rupiah juga lemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan shekel Israel.
Kurs rupiah terhadap mata uang asing mengalami dinamika perubahan, dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi global dan lokal. Menurut data dari X-Rates, 1 Rupiah Indonesia (IDR) setara dengan sekitar 0.000060 USD, yang menunjukkan pergerakan kurs terhadap dolar AS. Perubahan ini berdampak signifikan pada perdagangan dan investasi, baik bagi pelaku bisnis maupun masyarakat umum.
Selain terhadap Dolar Amerika, Rupiah juga memiliki kurs terhadap sejumlah mata uang global utama. Misalnya, 1 IDR setara dengan 0.000054 Euro (EUR), terhadap Pound Sterling (GBP) bernilai 0.000045 GBP, sementara terhadap shekel Israel (ILS) bernilai 0.00021 ILS atau sekitar Rp4.677/ILS. Sementara itu, untuk mata uang regional seperti Ringgit Malaysia (MYR), rupiah memiliki kurs sebesar 0.000259 MYR, dan terhadap Riyal Arab Saudi (SAR) adalah 0.000227 SAR. Perbedaan nilai ini mencerminkan bagaimana Rupiah berinteraksi dengan mata uang lain dalam sistem keuangan dunia.
Fluktuasi nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk inflasi, kebijakan suku bunga, kondisi ekonomi global, serta kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Selain itu, tingkat permintaan dan penawaran terhadap rupiah di pasar valuta asing juga memainkan peran penting dalam menentukan pergerakan kurs. Ketidakpastian ekonomi, baik di dalam maupun luar negeri, juga berkontribusi terhadap fluktuasi kurs.
Perubahan kurs rupiah memiliki dampak luas terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk perdagangan internasional, harga barang impor, dan daya beli masyarakat. Jika rupiah melemah, harga barang impor cenderung naik, yang dapat memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Sebaliknya, jika rupiah menguat, harga barang impor menjadi lebih terjangkau, yang dapat mendorong konsumsi dan meningkatkan kepercayaan pasar.
PANGKEP NEWS RESEARCH