Pemimpin Wanita di BUMN Bagikan Tips Menangani ‘Burnout’ di Tempat Kerja
Jakarta, PANGKEP NEWS – Fenomena burnout di lingkungan kerja semakin sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan rasa lelah dan hilangnya motivasi yang berkepanjangan akibat tekanan dan target kerja yang tinggi.
Burnout sering muncul karena beberapa alasan, terutama beban kerja yang berlebihan dan minimnya dukungan dari rekan kerja.
Jika tidak diatasi dengan tepat, burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta menurunkan kinerja.
Burnout juga dialami oleh pemimpin wanita di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang kemudian berbagi pengalaman mereka dalam menangani situasi ini.
Maya Watono, Direktur Utama InJourney, menyatakan bahwa burnout terjadi ketika seseorang terlalu fokus pada pencapaian. Setelah tujuan tercapai, burnout akan hilang dengan sendirinya.
“Hal ini pasti akan dialami oleh generasi muda, terutama perempuan, di mana akhirnya burnout akan hilang,” ujar Maya.
Maya juga menambahkan bahwa semua pencapaian membutuhkan usaha dan proses yang tidak instan.
“Kita harus mau bekerja keras dan mencurahkan usaha kita untuk tujuan yang jelas,” tambahnya.
Sementara itu, Melati Sarnita, Direktur Pengembangan Usaha INALUM, menjelaskan bahwa untuk mengatasi burnout, seseorang perlu mengenal dirinya sendiri, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki.
Ketika seseorang tidak mengenal diri dengan baik, mereka rentan mengalami burnout.
“Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenal diri sendiri. Karena jika kita tidak mengenal diri dengan baik, kita tidak akan bisa menonjol,” tegas Melati.