Posted On April 30, 2025

Gencatan Senjata 3 Hari: Apakah Putin Menginginkan Perdamaian? Zelensky Meragukannya

Andini Pramudita 0 comments
BERITA PANGKEP >> Politik >> Gencatan Senjata 3 Hari: Apakah Putin Menginginkan Perdamaian? Zelensky Meragukannya
3 hari gencatan senjata putin ingin damai zelensky tak percaya

Gencatan Senjata 3 Hari: Apakah Putin Menginginkan Perdamaian? Zelensky Meragukannya

Jakarta, PANGKEP NEWS – Rusia kembali mengindikasikan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina. Namun, sikap diam Kyiv terhadap sejumlah tawaran dari Presiden Vladimir Putin menimbulkan pertanyaan di Moskow.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Selasa (29/4/2025) menyatakan bahwa Putin telah berulang kali menunjukkan keinginannya untuk memulai negosiasi langsung tanpa persyaratan, tetapi hingga kini belum ada tanggapan dari pihak Ukraina.

“Presiden Putin telah berulang kali menyatakan bahwa Rusia siap, tanpa prasyarat, untuk memulai proses negosiasi,” ungkap Peskov, seperti dilaporkan oleh Reuters. “Namun kami belum mendengar respons dari rezim Kyiv hingga saat ini.”

Pernyataan ini muncul sehari setelah Presiden Putin secara sepihak mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari, yakni pada 8-10 Mei 2025, yang bertepatan dengan perayaan besar Rusia memperingati 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Ukraina Ragukan Ketulusan Rusia

Menanggapi pengumuman tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung menolak usulan itu dan mempertanyakan mengapa Moskow tidak bersedia menyetujui gencatan senjata selama 30 hari penuh yang diminta oleh Kyiv dan dimulai segera.

“Kami menghargai nyawa manusia, bukan parade,” tegas Zelensky, menuduh Moskow lebih mementingkan acara simbolis dibandingkan dengan penyelamatan warga sipil di medan perang.

Sikap skeptis Ukraina ini bukan tanpa alasan. Sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, berbagai upaya gencatan senjata jangka pendek sering kali berakhir dengan pelanggaran oleh salah satu pihak.

Moskow dan Kyiv saling menyalahkan, dan kepercayaan di antara kedua negara telah menipis.

Peskov mengakui bahwa belum jelas apakah Ukraina akan mengikuti gencatan senjata yang ditetapkan oleh Rusia.

“Sangat sulit untuk memahami apakah Ukraina berniat bergabung dengan gencatan senjata itu atau tidak,” ujarnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun Rusia mengklaim membuka pintu diplomasi, realitas di lapangan tetap menunjukkan komunikasi yang terputus dan ketegangan tinggi antara kedua negara.

Related Post

Gedung Putih Nyatakan Surat untuk Harvard Tidak Diketahui Trump

Gedung Putih Nyatakan Surat untuk Harvard Tidak Diketahui TrumpJakarta – Gedung Putih menyatakan bahwa surat…

Akhir dari Konflik Rusia-Ukraina di Depan Mata, Zelensky Siap Bertemu Putin

Akhir dari Konflik Rusia-Ukraina di Depan Mata, Zelensky Siap Bertemu PutinJakarta, PANGKEP NEWS - Potensi…

Wajah Baru Perbatasan Pakistan-India Setelah Gencatan Senjata

Wajah Baru Perbatasan Pakistan-India Setelah Gencatan SenjataKota perbatasan Chakothi, Pakistan, yang sebelumnya menjadi titik penembakan…