Posted On Mei 10, 2025

Anindya Bakrie Prediksi Lonjakan Perdagangan RI-AS Menjadi US$80 Miliar

Bima Aditya 0 comments
BERITA PANGKEP >> Berita >> Anindya Bakrie Prediksi Lonjakan Perdagangan RI-AS Menjadi US$80 Miliar
anindya bakrie ramal nilai perdagangan ri as meledak jadi us80 m

Anindya Bakrie Prediksi Lonjakan Perdagangan RI-AS Menjadi US$80 Miliar

Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan keyakinannya bahwa perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat dapat meningkat dua kali lipat. Menurutnya, hal ini dapat terwujud jika pemerintah Indonesia dapat bernegosiasi dengan baik terkait kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump sejak April 2025.

Anindya menyampaikan keyakinan tersebut setelah kunjungannya ke AS beberapa waktu lalu, di mana negosiasi tarif menjadi salah satu topik utama yang dibahas.

Anindya memperkirakan bahwa nilai perdagangan antara RI dan AS dapat meningkat dua kali lipat hingga mencapai US$80 miliar, dari sebelumnya US$40 miliar.

“Prediksi kami, jika antara ekspor dan impor mencapai US$40 miliar atau lebih, dalam 2-3 tahun ke depan, dengan negosiasi yang baik, nilai perdagangan dapat meningkat dua kali lipat, yaitu menjadi US$80 miliar,” ungkap Anindya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam (9/5/2025).

Hasil dari lawatannya ke AS termasuk pertemuan dengan KADIN AS. Salah satu hasil yang dicapai adalah upaya untuk menyeimbangkan defisit perdagangan dengan AS sebesar US$18 miliar dengan cara meningkatkan impor produk perkebunan AS dan meningkatkan ekspor komoditas Indonesia.

Peningkatan impor dari AS meliputi produk seperti kedelai, gandum, susu, dan daging. Sementara dari Indonesia, kami dapat meningkatkan ekspor tekstil, alas kaki, elektronik, dan mineral unggulan seperti nikel dan tembaga.

“Kami menyarankan untuk meningkatkan impor produk perkebunan dari AS seperti kedelai, gandum, susu, dan daging. Sebagai imbalannya, kami akan meningkatkan ekspor garmen, alas kaki, elektronik, dan mineral andalan seperti nikel dan tembaga. Intinya, kita perlu memperkuat perdagangan dengan simbiosis mutualisme,” kata Anindya.

Anindya juga menyarankan kemudahan investasi AS di Indonesia. Dia menyatakan bahwa dengan adanya Danantara, investasi antara RI dan AS dapat menjadi lebih mudah ke depannya.

“Jika kita berencana mengimpor minyak dan gas dari AS, mengapa kita tidak memiliki ladang di sana? Gagasan seperti ini bisa menjadi mungkin. Mengapa? Karena ada Danantara, yang memiliki aset kelolaan sebesar US$900 miliar dan setiap tahun menghasilkan dividen sebesar US$10 miliar,” jelasnya.

Related Post

Video: Menteri Ara Ungkap Konsep Rumah Tanpa Biaya

Jakarta, PANGKEP NEWSMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) secara terbuka menjelaskan konsep rumah…

Program Asuransi untuk Makan Bergizi Gratis Segera Diluncurkan

Jakarta, PANGKEP NEWSPemerintah bersama dengan pihak industri sedang mempersiapkan rencana asuransi untuk Program Makan Bergizi…

Kisah Lo Kheng Hong yang Pernah Alami Kerugian Hingga 85%

Kisah Lo Kheng Hong yang Pernah Alami Kerugian Hingga 85%Jakarta, PANGKEP NEWS - Lo Kheng…