Protes Memanas! Warga Pakistan Demo Air Jadi ‘Senjata’ oleh India
Puluhan warga Pakistan memenuhi jalan-jalan di Karachi, kota terbesar di negara tersebut, serta di ibu kota Islamabad pada hari Kamis (24/4/2025). Aksi ini adalah bentuk penolakan mereka terhadap keputusan India yang menunda Perjanjian Air Indus.
Demonstrasi ini terjadi setelah insiden penembakan tragis di Kashmir yang menewaskan 26 wisatawan. India mengklaim bahwa insiden ini melibatkan unsur-unsur dari Pakistan.
Para demonstran, yang sebagian besar adalah anggota dari partai politik Liga Muslim Pakistan Markazi, membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan seperti ‘Tidak untuk agresi air’. Mereka menentang langkah India yang dianggap sebagai tekanan politik yang secara langsung merugikan rakyat Pakistan.
India mengumumkan pada hari Rabu (23/4) bahwa mereka akan menunda Perjanjian Air Indus sebagai bagian dari serangkaian langkah untuk mengurangi hubungan diplomatik dengan Pakistan. Keputusan ini diambil menyusul insiden penembakan massal di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir, yang mengakibatkan tewasnya puluhan warga sipil dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Perjanjian Air Indus yang ditandatangani pada tahun 1960 dengan mediasi Bank Dunia telah lama menjadi dasar pengelolaan air bersama antara India dan Pakistan. Bahkan, perjanjian ini tetap berlaku meskipun terjadi perang dan krisis diplomatik. Namun, penangguhan ini menandai babak baru dalam ketegangan, dengan potensi dampak signifikan terhadap akses air bagi jutaan orang di kedua negara.