Posted On April 30, 2025

Dua Negara dengan Senjata Nuklir Ini Bersiap untuk Konflik, Klaim Serangan dalam 24 Jam

Dwi Cahyadi 0 comments
BERITA PANGKEP >> Politik >> Dua Negara dengan Senjata Nuklir Ini Bersiap untuk Konflik, Klaim Serangan dalam 24 Jam
dua negara nuklir ini siap bentrok sebut mulai serangan dalam 24 jam

Dua Negara dengan Senjata Nuklir Ini Bersiap untuk Konflik, Klaim Serangan dalam 24 Jam

Jakarta, PANGKEP NEWS – Ketegangan antara India dan Pakistan terus meningkat. Pakistan baru-baru ini menyatakan bahwa mereka sedang bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari India dalam 24 jam ke depan.

Menurut laporan dari Al Jazeera, Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan, Attaullah Tarar, mengungkapkan bahwa Islamabad memiliki “informasi intelijen yang kredibel” mengenai rencana India untuk melancarkan serangan militer dalam 24 hingga 36 jam ke depan. Namun, ia tidak memberikan bukti konkret dan pemerintah India belum memberikan tanggapan resmi terhadap klaim ini.

“Setiap tindakan agresi akan dihadapi dengan respons tegas. India akan memikul tanggung jawab penuh atas setiap konsekuensi serius di wilayah tersebut,” ujar Tarar dalam unggahan di X pada Selasa (29/4/2025).

Pernyataan ini menambah deretan ancaman dan peringatan dari kabinet Pemerintah Pakistan. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif juga menyatakan bahwa serangan militer oleh India akan segera terjadi.

“Kami telah memperkuat pasukan kami karena situasi ini mendesak. Beberapa keputusan strategis telah diambil,” ujar Asif.

Dalam forum lain, Menteri Perkeretaapian Pakistan Hanif Abbasi menegaskan ancaman serupa kepada India. Dalam pidatonya pada Minggu lalu, Abbasi mengingatkan bahwa Pakistan memiliki banyak rudal dan 130 hulu ledak nuklir, yang “tidak untuk dipamerkan.”

“Tidak ada yang tahu di mana kami menyimpan senjata nuklir kami di seluruh negeri. Saya ulangi, rudal balistik ini, semuanya ditujukan kepada Anda,” tegasnya.

Ketegangan semakin memuncak setelah India menuduh ada keterlibatan elemen Pakistan dalam serangan pada 22 April di resor pegunungan Pahalgam yang menewaskan 26 turis.

Serangan ini adalah yang paling mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India dalam lebih dari dua dekade, dan Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji untuk memburu para pelaku.

Sebuah pernyataan dari Front Perlawanan (TRF), yang diyakini sebagai cabang dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, Islamabad membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan netral.

Pasca serangan, kedua negara melancarkan serangkaian tindakan diplomatik terhadap satu sama lain, termasuk pencabutan visa dan penutupan wilayah udara Pakistan untuk penerbangan India.

India juga menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mengatur pembagian air dari Sungai Indus dan anak-anak sungainya untuk kedua negara.

Tindakan ini memicu protes di Pakistan, yang menyatakan sedang mempersiapkan tindakan hukum terhadap keputusan India tersebut.

Baku tembak juga terjadi di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto sepanjang 740 km yang memisahkan wilayah Kashmir yang dikuasai India dan Pakistan, memicu seruan internasional untuk meredakan ketegangan.

(tps)

Related Post

Megawati ‘Megatron’ Prioritaskan Karier di Asia, Tunda Rencana ke Eropa?

Megawati 'Megatron' Prioritaskan Karier di Asia, Tunda Rencana ke Eropa?Megawati Hangestri Pertiwi, yang dikenal dengan…

Pertemuan Privat Trump dan Zelensky Sebelum Pemakaman Paus Fransiskus

Pertemuan Privat Trump dan Zelensky Sebelum Pemakaman Paus FransiskusPresiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden…

Hadiah Tak Menyenangkan untuk Trump, Wisatawan Mancanegara Mulai Hindari AS

Wisatawan Mancanegara Mulai Enggan Berkunjung ke ASIndustri pariwisata Amerika Serikat saat ini dihadapkan pada ancaman…