Keputusan Akhir Wali Kota: Proyek MRT Jakarta Menuju Tangsel Segera Terealisasi
Jakarta, PANGKEP NEWS – Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyatakan bahwa proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang akan menghubungkan Jakarta dengan Tangsel pasti akan dilaksanakan. Rencana ini akan segera memasuki tahap penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
Benyamin menyebutkan, “Kami berharap demikian karena pihak PT MRT dan BSD sangat berkomitmen untuk merealisasikannya,” ujarnya kepada PANGKEP NEWS, Rabu (30/4/2025).
Walaupun MoU semula dijadwalkan untuk Senin (28/4/2025) lalu, harus ditunda. Namun, Benyamin menargetkan bahwa penandatanganan MoU dapat dilakukan dalam waktu dekat.
“Harapan saya adalah bahwa kerja sama ini bisa diteken dalam waktu singkat sehingga MRT dapat menjadi pilihan transportasi bagi warga Tangsel menuju Jakarta dan sekitarnya, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,” jelasnya lebih lanjut.
Benyamin juga menjelaskan bahwa proyek ini telah melalui tahap uji kelayakan. Sejumlah Focus Group Discussion (FGD) telah dilaksanakan dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, Kemenko Perekonomian, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Pemprov Jakarta dan Banten, Pemkab Tangerang, BPTJ, dan PT MRT Jakarta (Perseroda).
FGD ini bertujuan untuk merancang dan memutuskan jalur serta model pembiayaan yang paling sesuai untuk proyek MRT Jakarta menuju Tangsel.
“PT MRT dan para pemangku kepentingan akan melakukan kajian lebih mendalam mengenai jalur, jenis moda, dan skema pembiayaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, juga menyatakan harapannya agar proyek MRT ini dapat segera diwujudkan.
“Kami berusaha keras agar penandatanganan kerja sama bisa segera dilakukan,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Pilar menekankan pentingnya perpanjangan jalur MRT dari Jakarta ke Tangerang Selatan, mengingat sekitar 70% dari 1,5 juta penduduk Tangsel beraktivitas bolak-balik ke Jakarta.
Mengenai skema pembiayaan, Pilar menyebutkan ada beberapa opsi yang dipertimbangkan, termasuk pinjaman antar-pemerintah (G to G), kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta pembiayaan murni swasta dan alternatif lainnya.
Proyek ini direncanakan mencakup jalur MRT dari Lebak Bulus ke Serpong, penyediaan lahan untuk flyover di Serpong dan underpass di Jombang, serta pelebaran di delapan titik persimpangan sebidang.